Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tatang Mulyadi mengatakan produksi padi di Kabupaten di awal tahun 2023 ini diperkirakan mengalami peningkatan, dimana luas panen pada Februari 2023 ini diperkirakan seluas 11.930 hektar dengan produktivitas 7,6 ton per hektar. Hal ini karena adanya kegiatan budidaya petani tetap berlangsung meskipun di tengah kondisi yang tidak baik.
"Kemudian, pertanian di Kabupaten didukung oleh kearifan lokal yaitu menanam padi Cakrabuana dengan indeka pertanaman 400 atau tanam dan panen 4 kali setahun yang produktivitasnya 7,6 ton per hektare. Dengan demikian, pasokan beras di Kabupaten Bogor pada panen raya ini melimpah," ucap Tatang.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya Haji Abdullah mengatakan sangat bersyukur dengan kondisi harga gabah saat ini yang tinggi.
Namun demikian dengan kondisi harga BBM naik dan terbatasnya mendapatkan BBM bersubsidi menimbulkan masalah bagi petani.
"Saya sangat senang Pak Menteri Pertanian memberikan bantuan benih. Tahun ini pun alhamdulillah tidak ada puso, produksi berhasil capai 7,6 ton per hektare. Kami berharap terkait BBM, dapat diperhatian agar kami petani bisa dengan mudah mendapatkan BBM bersubsidi karena dalam kegiatan bertani seperti traktor dan penggilingan menggunakan solar," jelasnya.
Perlu diketahui, total luas baku sawah Kabupaten Bogor 46.141 hektare. Harga gabah kering panen Rp5.500 perkilogram dan harga beras Rp11.000 perkilogram.
Usai panen padi, kegiatan dilanjutnya mengecek kesiapan penggilingan padi yang berada di sekitar lokasi panen.
(Zuhirna Wulan Dilla)