Beda dengan Elon Musk, Bill Gates Ogah Uangnya Habis untuk Jelajahi Mars

JAKARTA - Miliarder Bill Gates pilih menggunakan uangnnya untuk membayar vaksin dibanding bepergian ke Mars. Menurut salah satu orang terkaya dunia ini, pergi ke Mars bukan cara yang baik menggunakan uang.

"Pergi ke Mars sebenarnya cukup mahal. Anda bisa membeli vaksin campak dan menyelamatkan nyawa dengan uang USD1.000 (Rp14,9 juta) untuk setiap nyawa," kata Pendiri Microsoft, dikutip dari BBC Indonesia, Senin (6/2/2023).

Baca Juga: Elon Musk Bocorkan Harga Tiket Pindah ke Planet Mars, Mahal atau Murah?

"Itu yang menjadi semacam alasan untuk tidak melakukan sesuatu seperti, jangan pergi ke Mars," kata Bill Gates.

Gates mempercayai bahwa kecerdasan buatan akan mengubah kehidupan umat manusia "secara dramatis".

Baca Juga: Soal Pajak Miliarder, Elon Musk Ingin Bawa Manusia ke Mars dengan Uang Rp4.000 Triliun

"(Kecerdasan buatan) Akan membantu kita mencari tahu pertanyaan-pertanyaan seputar medis dan ilmiah. Kecerdasan buatan bukan hanya sekadar robot, tapi juga bisa membantu manusia membaca dan menulis," ujarya.

"Faktanya, ada lebih banyak kemajuan pada kecerdasan buatan di luar sisi robotiknya. Keduanya akan memberi kita produktivitas yang jauh lebih tinggi," sambungnnya.

Pandangan Gates ini pun sangat berbeda dibanding miliarder dunia lainnya yang sedang "perlombaan luar angkasa". Misalnya, Bos Tesla Elon Musk menyampaikan bahwa ingin menjajah Mars.

Bahkan SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa yang didirikan Musk memiliki misi mengirim penerbangan berawak ke Mars demi mengkolonisasi planet itu.

Kemudian miliarder lain yang sedang "perlombaan luar angkasa" adalah Jeff Bezos. Pendiri Amazon itu memimpin perusahaan penerbangan luar angkasa Blue Origin dan telah melakukan perjalanan singkat ke luar angkasa pada 2021.

Ada pula Taipan Inggris Sir Richard Branson yang juga mencapai batas ruang angkasa dengan roket Virgin Galactic miliknya.

(Feby Novalius)