Perihal penggunaan dana IPO, sekitar 55% akan digunakan untuk modal kerja anak usaha yakni, PT Hillconjaya Sakti (HS) untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.
“Sedangkan, sebesar 45% akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet, yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel,” terang Hersan.
(Feby Novalius)