BP Azerbaijan mengumumkan force majeure pada pengiriman minyak mentah Azeri dari pelabuhan Turki Ceyhan pada Selasa (7/2/2023) setelah gempa melanda Senin pagi (6/2/2023). Minyak Azerbaijan terus mengalir ke sana melalui pipa, kata BP Azerbaijan pada Kamis (9/2/2023).
Laporan pekerjaan AS yang kuat menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga secara agresif untuk mendinginkan inflasi, menekan aset-aset berisiko seperti minyak dan ekuitas.
Stok minyak mentah AS naik minggu lalu menjadi 455,1 juta barel, tertinggi sejak Juni 2021, Badani Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (8/2/2023), yang juga mendorong harga minyak lebih rendah. Persediaan bensin dan sulingan juga meningkat minggu lalu, kata EIA, selama bulan-bulan musim dingin yang sejuk di luar musimnya.
Prospek permintaan yang lebih kuat dari China memberikan beberapa dukungan pada harga minyak, karena konsumen minyak terbesar kedua dunia itu mengakhiri kebijakan nol-COVID yang ketat selama lebih dari tiga tahun.
"Kami memperkirakan konsumsi minyak China meningkat sekitar 1,0 juta barel per hari tahun ini, dengan pertumbuhan yang kuat muncul paling cepat di akhir kuartal pertama," tulis analis dari bank ANZ dalam sebuah catatan.
"Secara keseluruhan, ini akan mendorong permintaan global naik 2,1 juta barel per hari pada 2023."
Dolar AS yang lebih lemah, yang biasanya diperdagangkan terbalik dengan minyak, juga membantu membatasi penurunan harga minyak mentah. Indeks dolar turun 0,7% menjadi 102,74.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)