JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir dua arah di perdagangan Jumat waktu setempat. Hanya Nasdaq yang menutup perdagangan lebih rendah, karena saham pertumbuhan megacap berada di bawah tekanan.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) berakhir naik 169,52 poin, atau 0,5%, menjadi 33.869,4. S&P 500 (.SPX) naik 8,98 poin, atau 0,22%, menjadi 4.090,48 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 71,46 poin, atau 0,61% menjadi 11.718,12.
Baca Juga: Wall Street Melemah, 3 Indeks Utama Anjlok
Imbal hasil benchmark 10-tahun Treasury naik ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan, setelah lelang obligasi 30-tahun pada hari Kamis yang melihat lemahnya permintaan.
"Investor bertanya-tanya apa yang dikatakan pasar obligasi kepada kita bahwa indikator ekonomi tidak memberi tahu kita. Hasil obligasi yang lebih tinggi akan berdampak lebih buruk pada perusahaan teknologi dengan pertumbuhan yang lebih tinggi," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, dilansir dari Reuters, Sabtu (11/2/2023).
Baca Juga: Wall Street Anjlok Terseret Saham Alphabet
Di saham energi terjadi reli karena harga minyak naik di tengah rencana Rusia memotong pasokan minyak mentah. Hal ini mendorong Dow dan S&P 500.
Nasdaq membukukan penurunan mingguan pertamanya di tahun ini dengan melemah 2,41%, sedangkan S&P 500 (.SPX) mengakhiri pekan ini lebih rendah 1,11% dan Dow Jones turun 0,17%.
"Apa yang telah terjadi selama beberapa hari terakhir adalah bahwa setiap hari ada Gubernur Fed berbicara hawkish," kata Kepala Eksekutif Manajer Aset 180 Degree Capital, Kevin Rendino.