Namun, laju suku bunga yang tak kunjung berakhir mendorong kenaikan imbal hasil / yield surat utang negara alias treasury, sehingga menekan daya pikat investor terhadap aset berisiko seperti saham.
Chief Investment Strategist BMO Wealth Management, Yung-Yu Ma mewaspadai adanya kenaikan inflasi ketika pertumbuhan upah pekerja masih terlalu tinggi. Ini dinilai dapat menjadi alasan The Fed untuk tetap melanjutkan pengetatan moneternya.
(Taufik Fajar)