JAKARTA - Perusahaan Otobus (PO) mempersiapkan armada dengan baik seiring meningkatnya jumlah penumpang. Apalagi kebijakan PPKM telah dicabut dan jumlah kasus positif Covid-19 kian terkendali dan menurun.
Di Indonesia, sangat banyak perusahaan jasa yang bergerak di bidang transportasi darat ini. Misalnya saja Bus Rudi dan KYM Trans.
Masyarakat Kabupaten Lebak tentu tidak asing dengan Bus Rudi. Bus ini pun sudah melayani sejak 1980an.
Baca Juga: Siapa Pemilik PO Bus KYM Trans? Terungkap Ini Orangnya
Sedangkan Bus KYM Trans adalah perusahaan otobus dari Sidoarjo, Jawa Timur. Bus ini melayani persewaan bus pariwisata untuk tujuan seluruh Indonesia khususnya wilayah pulau Jawa, Sumatera, Bali dan Lombok.
Lantas siapa pemilik kedua PO bus tersebut? Okezone pun telah merangkum fakta-fakta menarik dari Bus Rudi dan KYM Trans, Senin (13/2/2023):
1. KYM adalah Nama Pemilik PO Bus
Nama pemilik PO Bus KYM Trans adalah Kifli Yoyon Marwoto. Nama PO Bus KYM adalah singkatan dari nama pemilik.
Baca Juga: Kenali 3 Posisi Bangku Paling Aman saat Naik Bus
PO Bus KYM Trans adalah perusahaan otobus pariwisata asal Sidoarjo, Jawa Timur yang bergerak dalam layanan persewaan bus pariwisata untuk tujuan seluruh Indonesia khususnya wilayah pulau Jawa, Sumatera, Bali dan Lombok.
2. Armada KYM Trans
KYM menyediakan Elf untuk kapasitas 12-17 orang, Medium bus (bis sedang) untuk kapasitas 20-33 orang, Big bus (bis besar) konfigurasi 2-2 untuk kapasitas 38-50 orang.
Big Bus (bis besar) konfigurasi 2-3 untuk kapasitas 58 seat,” tulis keterangan di Website.
3. Fasilitas KYM Trans
Air conditioner, rec.seat, audio visual ( 10 lcd), TV BOX, karaoke.
Bantal & salimut, toilet, point charger dan bagasi luas.
4. Pemilik Bus Rudi
H. Irja Karis merupakan sosok di balik kesuksesan PO Rudi. PO Rudi didirikan pada 1986 di Desa Kaduagung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Latar belakang dari pendirian PO Rudi ini rupanya adalah karena H Irja Karis merasa tergerak melihat masyarakat Lebak yang saat itu kesulitan dalam melakukan mobilisasi dari satu daerah ke daerah lain.
Pasalnya, saat itu masyarakat Lebak masih bergantung pda transportasi tradisional bertenaga manusia, seperti becak dan sepeda kayuh, untuk berpergian dengan jarak dekat. Sedangkan jika ingin berpergian dengan jarak yang cukup jauh, masyarakat harus menggunakan kereta api.
5. Perjalanan Bus Rudi
PO Rudi dulu terkenal dengan bis kapsul dengan livery berwarna hitam yang melegenda. Baru pada tahun 2000an livery PO Rudi berubah menjadi warna kuning dengan gambar kuda.
Kejayaan PO Rudi sempat mengalami kemunduran karena banyaknya pesaing dan juga terjadinya krisis moneter pada 1998. Meski demikian, PO Rudi masih tetap bertahan hingga saat ini dan terus mengalami perkembangan.
Tak hanya melayani angkutan penumpang dan angkutan barang untuk rute AKDP dan AKAP, PO Rudi juga melayani bus wisata. Kini, PO Rudi memiiki pul dan kantor pusat di Jl Jenderal Ahmad Yani, No 68, Kampung Rancasema, Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten.
(Feby Novalius)