JAKARTA - Bank Indonesia diproyeksi menahan suku bunga acuan hingga akhir 2023. Ekonom menilai BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tetap dipertahankan sebesar 5,75% hingga akhir 2023.
Ekonom Maybank Investment Banking Group, Lee Ju Ye menilai penurunan inflasi domestik dapat berlanjut di pasar domestik sehingga mendorong pelonggaran pengetatan moneter. Suku bunga tinggi dapat menjadi 'batu kerikil' pemulihan pertumbuhan ekonomi.
"BI kemungkinan tidak akan melakukan pengetatan untuk mendukung permintaan domestik, yang sedang menunjukkan tanda-tanda perlambatan," kata Lee dalam risetnya, Jumat (17/2/2023).
Adapun BI dinilai lebih optimis dalam menghadapi prospek eksternal dibandingkan pertemuan lembaga keuangan itu sebelumnya. Proyeksi ini hadir menyusul berakhirnya kebijakan nol-Covid China, penurunan inflasi global, meskipun risiko resesi di Amerika Serikat dan Eropa masih menjadi tantangan.
Secara khusus, potensi ekspor RI dipandang bakal ikut terkerek berkat dukungan pemulihan ekonomi China hingga peningkatan konsumsi swasta.
Sebelumnya Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan penurunan inflasi terjadi berkat kebijakan ketat suku bunga acuan sejak Agustus 2022. Ia menegaskan tidak akan ada lagi kebutuhan untuk menaikkan suku bunga jika inflasi terus melandai.