JAKARTA - Harga minyak goreng dan beras harus segera turun. Pasalnya kenaikan dua bahan pokok berpotensi besar pada laju inflasi di tahun ini. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pronowo mengaku sudah mendapat pengarahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Dirinya pun berupaya melakukan penurunan harga beras dan minyak untuk menekan angka inflasi.
Berikut dirangkum Okezone, Minggu (19/2/2023), inilah fakta-fakta harga minyak goreng dan beras yang harus segera turun.
1. Tekan angka inflasi
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pronowo mengaku sudah mendapat pengarahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dirinya pun berupaya melakukan penurunan harga beras dan minyak untuk menekan angka inflasi.
Selepas itu, Ganjar pun menggelar rapat koordinasi mingguan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian secara virtual. Dirinya juga menggandeng Bulog untuk memastikan ketersediaan stok beras.
"Hari ini kita punya perhatian yang cukup serius terhadap kenaikan harga, khususnya beras dan yang kedua adalah minyak goreng. Maka tadi sudah coba kita rapatkan dengan Bulog terkait dengan stok beras," kata Ganjar, Rabu (8/2/2023).
2. 4 wilayah di Jateng sudah mulai panen
Ganjar menyebut ada empat wiilayah di Jateng yang sudah mulai panen, yaitu Grobogan, Demak, Rembang, dan Cilacap.
"Sudah mulai panen, tapi masih sedikit. Harganya lagi tinggi–tingginya, pasti petani sangat suka ini," katanya.
3. Telah dilakukan operasi pasar untuk pastikan 2 komoditas turun
Operasi pasar juga sudah dilakukan untuk memastikan harga beras dan minyak di pasaran mengalami penurunan, sehingga bisa dijangkau masyarakat.
"Ternyata kalau ada bakul-bakul itu hanya ada satu box kecil sekali, dan sehari rata-rata habis dan itu pun harganya tidak ada yang di bawah 14 (ribu), di atas Rp 14 ribu. Beras juga demikian," kata Ganjar.
4. Ganjar minta supply Minyakita untuk hadirkan ketersediaan stok di pasar
Sementara itu untuk minyak, Ganjar mengirimkan supply Minyakita untuk menghadirkan ketersediaan stok di pasaran. Dirinya berharap, penurunan harga kedua komoditas ini mampu menekan angka inflasi.
"Minyakita besok akan kita kirim, tadi baru kita cek," pungkas Ganjar.
5. Ganjar harap semua pihak turut kontrol ketersediaan beras di Jateng
Ganjar berharap, semua pihak bisa turut mengontrol ketersediaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan beras di Jateng. Ganjar juga meminta BULOG memberikan data lengkap dan statistik ketersediaan beras.
"Nah stok inilah yang kami coba hitung dari sisi kecukupan. Dan stok itu tidak hanya stok yang statis berapa jumlah yang ada disana, tapi dinamikanya dikaitkan dengan masa panen yang akan terjadi dalam beberapa bulan ini, sekira akhir Februari sampai dengan Maret sudah akan panen raya," jelasnya.
6. Gencarkan operasi pasar untuk pantau ketersediaan stok dan distribusi
Ganjar juga berkomunikasi dnegan BI dan BPS untuk memberikan data terkait sebaran ketersediaan komoditas di daerah. Di samping itu, Ganjar juga akan menggencarkan operasi pasar untuk memantau ketersediaan stok dan distribusi.
"Kami lakukan untuk mengendalikan inflasi dan memproyeksi dalam beberapa waktu ke depan. Ini hasil dari pengarahan Pak Mendagri agar daerah segera bisa melakukan dan besok Krimsus (Polda Jateng) akan merilis beberapa yang diindikasikan melakukan tindakan yang berpotensi melanggar hukum," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)