JAKARTA - PT Hillcon Tbk akan melakukan penawaran umum atau initial public offering (IPO). Pada pelaksanaan IPO, Hillcon memasang harga sebesar Rp1.250 per saham.
Adapun, perseroan mulai memasuki masa penawaran umum pada 23 Februari hingga 27 Februari 2023 mendatang, dan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Maret 2023 dengan kode HILL.
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan 442,30 juta saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran tersebut, perseroan menargetkan dapat mengantongi dana segar sebesar Rp552,87 miliar.
Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan anak perseroan, yaitu PT Hillconjaya Sakti (HS). Selanjutnya HS akan menggunakan 55% dari dana tersebut untuk modal kerja terkait dengan biaya produksi penambangan, termasuk di antaranya biaya terkait bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat.
Sisanya sekitar 45% akan digunakan untuk belanja modal, yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Jenis alat yang akan dibeli yaitu berupa alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.
Adapun, pembelian alat-alat berat tersebut akan dilakukan dengan pihak ketiga yang kredibel dan berpengalaman dalam menyediakan alat-alat berat tersebut, kandidat vendor antara lain dengan PT United Tractor, PT Pusaka Bumi Transportasi, PT Kobexindo Konstruksi, PT Sany Perkasa, PT Indotruck Utama atau PT Sany Perkasa.
Dalam IPO ini, Hillcon menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek. Sementara, PT Macquarie Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Sebagai informasi, Hillcon merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen serta jasa pertambangan dan jasa konstruksi melalui perusahaan anak.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)