"Sedangkan untuk arus balik, diprediksi H1 hingga H+10 melalui 4 Gerbang Tol Utama sebesar 2,32 juta kendaraan, naik 1,4% terhadap Lebaran 2022 sebanyak 2,29 juta atau naik 5,4% terhadap Lebaran 2019 sebanyak 2,19 juta," katanya.
Adapun, Fitri mengatakan pihaknya akan memperhatikan beberapa orang ruas tol yang diperkirakan akan mengalami kepadatan, diantaranya yakni Ruas tol Jakarta–Cikampek (KM 47 hingga KM 66, KM 70 hingga KM 72).
Kemudian ruas tol Cikampek – Palimanan (KM 72 hingga KM 188) dan beberapa lokasi Rest Area dan Ruas tol Palimanan – Kanci (KM 189 hingga KM 214).
Untuk mendukung penyelenggaraan Angleb 2023, BPJT dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan mengoperasikan 58 Rest Area di kedua ruas jalur tol sebagai tempat istirahat dan pelayanan bagi para pemudik.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno menyampaikan optimisme dalam menyiapkan angkutan lebaran yang lebih baik.
Hal itu karena telah dilaksanakan pengecekan kesiapan jalan tol menjelang masa Angkutan Lebaran 2023/1444 H dengan melakukan koordinasi bersama Korlantas Polri, Kementerian PUPR, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), serta PT Jasa Raharja (Persero) pada, Kamis (23/2).
Meski begitu, Hendro menekankan perlunya sistem manajemen rekayasa lalu lintas yang serius.
Lebih lanjut, dia menuturkan rekayasa lalu lintas yang diterapkan harus bisa menghindari atau mengurai kepadatan di titik-titik yang rawan kemacetan, misalnya rest area.
"Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, khususnya di jalan tol, rest area adalah salah satu sumber kemacetan apabila management traffic-nya tidak dikelola dengan baik," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)