Menguak Perbedaan Minyak Goreng Curah dan Kemasan

JAKARTA- Menguak perbedaan minyak goreng curah dan kemasan yang harus Anda ketahui. Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

Pasalnya, kebutuhan sehari-hari akan penggunaan minyak goreng begitu tinggi. Tak heran jika naiknya harga minyak goreng kemasan membuat masyarakat Indonesia menjerit.

Sebagai solusi kenaikan harga minyak kemasan, pemerintah memberikan opsi subsidi minyak goreng curah. Namun, apa perbedaan minyak goreng curah dan kemasan?

1. Tidak bermerek

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah disebutkan bahwa minyak goreng curah merupakan minyak kelapa sawit yang dijual kepada konsumen dalam kondisi tidak dikemas dan tidak memiliki label atau merek.

Sedangkan minyak goreng kemasan biasanya telah mengantongi merek dagang suatu perusahaan tersendiri.

2. Harga

Dari segi harga, minyak goreng curah dan kemasan memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Biasanya minyak goreng curah akan dihargai dengan nominal yang lebih rendah daripada minyak goreng dalam kemasan.

Salah satu faktor yang membedakan harga di antara keduanya adalah proses penyaringan, tidak adanya merek, dan tidak adanya kemasan.

3. Proses penyaringan

Selanjutnya adalah perbedaan dalam prose spenyaringan. Dalam proses pembuatannya, minyak goreng curah hanya mengalami satu kali penyaringan dan berdasarkan syarat SNI tidak memenuhi salah satu kriterianya yakni syarat bilangan peroksida. Sedangkan minyak goreng kemasan mengalami dua kali penyaringan.

4. Proses distribusi

Sejak awal telah diketahui jika minyak goreng curah merupakan produk tanpa merek dan kemasan. Sehingga dalam pendistribusiannya dari pabrik ke penjual menggunakan drum berkapasitas 180 liter. Kemudian akan dijual kembali oleh agen dengan menggunakan jerigen.

Sedangkan minyak goreng kemasan sejak awal sudah dalam kemasan plastik tebal maupun pouch.

5. Uji klinis

Minyak goreng curah tidak dijamin kualitasnya karena jika dilihat dari proses penyaringan dan distribusinya tampak mudah mengalami risiko kontaminasi. Beda halnya dengan minyak goreng kemasan yang telah teruji klinis oleh BPOM sehingga kualitasnya bisa dijamin.

(RIN)

(Rani Hardjanti)