JAKARTA - Proyek Strategi Nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), di-groundbreaking Presiden Jokowi. Dengan tahap pelatakan batu pertama ini, maka pengerjaan PLTA Mentarang segera dimulai.
"Hari ini saya sangat, sangat, sangat senang sekali karena PLTA Mentarang Induk dimulai pekerjaannya, dimulai konstruksinya," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/3/2023).
Jokowi juga senang pengerjaan PLTA Mentarang dilakukan oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia. Hal itu membuktikan makna saudara serumpun yang bisa bekerja sama dengan baik.
Baca Juga: RI Bakal Punya PLTA 1.400 MW di Kaltara, Luhut: 2027 Stop Impor Petrokimia
"Dan kita harapkan nanti 7 tahun lagi, 7 tahun ya selesai? 7 tahun akan selesai. Dan kita harapkan betul-betul memberikan manfaat pada Kabupaten Malinau, kepada Provinsi Kalimantan Utara, dan pada seluruh rakyat kita Indonesia," kata Jokowi.
Adapun PLTA Mentarang terintegrasi dengan kawasan hijau di Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI). Produk-produk yang dihasilkan pun diharapkan produk hijau.
"Produk-produk yang emisi karbonnya rendah, yang memiliki harga yang premium tapi kompetitif. Karena energinya dari energi hijau dari sungai Mentarang di Kabupaten Malinau," jelasnya.
Baca Juga: Kalkulator Jokowi, Harga Energi Hijau Bisa 2 Sen
Presiden mengungkapkan bahwa kawasan PLTA Mentarang tersambung dengan KIPI kurang lebih jaraknya hampir 300an kilometer. Keduanya nanti disambungkan oleh tranmisi, dan menurut Jokowi itu bukan pekerjaan yang mudah.
"Dan membutuhkan anggaran biaya yang tidak kecil, USD2,6 miliar. Kalau dirupiahkan kira-kira Rp40 triliun. Sebuah nilai yang sangat besar sekali," ungkapnya.
Oleh sebab itu, pemerintah sangat mendukung pembangunan PLTA Mentarang. Dan dirinya berharap adanya transformasi ekonomi indonesia menuju sebuah ekonomi hijau yang memiliki kekuatan besar.
"Karena yang kita bangun di KIPI yang ada di Bulungan itu adalah yg pertama EV baterai, baterai untuk mobil-mobil listrik plus mobil listriknya ada di saja nanti. yang kedua aluminium, industri aluminium yang akan dibangun di KIPI," katanya.
"Aluminumnya alumunium hijau karena dari energi hijau. Dan yang ketiga ada petrokimia petrochemical yang juga semuanya segera dimulai. Artinya apa listriknya siap nanti, karena disana sudah kemarin saya cek kawasan industrinya siap. Sehingga begitu disambung itulah masa depan indonesia," tambahnya.
Dirinya juga mengapresiasi peran tokoh adat, tokoh agama khususnya suku Dayak yang ikut memberikan dukungan dalam pembangunan PLTA Mentarang.
"Saya sangat menghargai tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama yang ada di kabupaten Malinau utamanya suku besar suku dayak yang berikan dukungan penuh pada proyek ini. Dan kita harapkan kita semuanya mendapatkan manfaat yang besar dari proyek terintegrasi yang ada di Mentarang dan yang ada di kabupaten Bulungan," imbuhnya.
(Feby Novalius)