JAKARTA - Disparitas harga solar subsidi dengan harga solar non subsidi masih tinggi. Tercatat harga solar subsidi masih dijual Rp6.800 per liter. Sementara, harga solar non subsidi seperti Dexlite Rp14.950 per liter yang berlaku Maret 2023.
Masih tingginya disparitas harga BBM ini akan menarik perhatian para penimbun BBM untuk memperoleh solar bersubsidi dengan cara apapun juga.
Menurut pengamat energi Sofyano Zakaria, sepanjang disparitas harga antara solar subsidi dengan solar non subsidi maka peraturan yang dibuat untuk mencegah penyelewengan solar subsidi diyakini belum mampu menyelesaikan masalah penyelewengan ini.
"Dengan alasan inflasi, Pemerintah belum mengurangi besaran subsidi pada solar subsidi sehingga subsidi solar selalu menjadi beban pada APBN," kata Sofyano di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Sofyano menambahkan, Pemerintah harus secara tegas dan berkelanjutan menyatakan perang terbuka terhadap mafia BBM solar subsidi yang melakukan penyelewengan dengan cara apapun dan menjatuhkan sanksi yang berat kepada pelakunya.
Pemerintah juga perlu segera meminta kepada BPH Migas agar mengkoreksi ulang Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 041/P3JBT/BPH Migas/Kom/2020 khusus terkait besaran volume solar subsidi untuk kendaraan motor roda 4 dan roda 6 angkutan orang dan barang agar dikurangi setidaknya sebanyak 25% dari ketentuan yang ada yakni 80 liter/hari dan 200liter/hari.
"Jumlah itu perlu dikaji secara akademis dan konfrehensif serta sesuai fakta yang ada di lapangan," katanya.