Komisi VI DPR Segera Panggil Pertamina soal Kebakaran Depo BBM Plumpang

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Selasa 07 Maret 2023 14:14 WIB
Komisi VII panggil pertamina soal depo kebakaran (Foto: Okezone)
Share :

MEDAN - Komisi VI DPR-RI segera memanggil PT Pertamina untuk membahas perihal kebakaran yang terjadi di depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Pembahasan ini dinilai penting karena rentetan kebakaran yang sebelumnya terjadi di sarana dan prasarana kilang maupun depo milik Pertamina di Balongan dan Cilacap.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengatakan, pemanggilan akan dilakukan sesaat setelah masa reses anggota dewan berakhir. Salah satu yang akan disampaikan dalam rapat dengan Pertamina adalah meminta PT Pertamina untuk mengevaluasi seluruh sarana dan prasarana kilang maupun depo BBM yang mereka miliki.

"Kami dari Komisi VI DPR, tentu akan menindaklanjuti hal ini pada masa sidang setelah reses ini," ungkap Martin Manurung dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).

Martin juga menyampaikan belasungkawa atas peristiwa yang mengakibatkan 19 orang meninggal dunia. Musibah ini juga menyebabkan korban luka-luka sebanyak 49 orang. Sedangkan untuk korban yang masih hilang tercatat 3 orang.

"Saya turut prihatin dan berduka cita yang amat dalam atas musibah yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, yang mengakibatkan korban jiwa. Berdasarkan data terakhir sudah mencapai belasan jiwa," ujarnya.

Legislator dari Dapil Sumatra Utara II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) itu persoalan itu harus menjadi perhatian serius. Ia menyarankan agar Pertamina menganalisis lokasi dan risiko seluruh fasilitas yang dimiliki perusahaan pelat merah tersebut.

Analisis risiko seluruh fasilitas itu dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan ke depan.

"Ini harus menjadi pusat perhatian yang serius. Dilihat pusat lokasinya seperti apa, dan kalau memang penyebabnya adalah petir seperti yang terjadi sebelumnya, tentu harusnya ada teknologi yang bisa untuk mengatasi hal ini," tuturnya.

Martin juga mendesak apabila teknologi tidak memungkinkan, maka solusinya harus dipikirkan lokasi yang lain.

"Karena itu, sekali lagi saya turut berduka cita dan kami akan menindaklanjuti ini," pungkas Martin.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya