JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dari RUPST tersebut, disetujui soal penyetoran ke kas negara sebesar 53,19% dari total dividen yang diberikan sebesar Rp43,5 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan penting untuk siapa saja yang mendapat dividen ini karena porsi kepemilikan saham BRI adalah pemerintah.
BACA JUGA:
"Porsi kepemilikan negara di BRI itu mencapai 53,19% maka dari total dividen yang dibagikan Rp43,5 triliun itu negara akan kebagian Rp23 triliun ke negara dalam bentuk dividen, kemudian selebihnya diberikan kepada pemegang saham publik," Sunarso dalam Press Conference RUPST BRI 2023, Senin (13/3/2023).
Menurut Sunarso, hal ini merupakan bukti nyata bahwa BRI berbisnis dengan rakyat.
BACA JUGA:
"Keuntungannya dikembalikan kepada rakyat melalui pemerintah dalam bentuk dividen sesuai pemerintah itu Rp23 triliun dan kemudian sekitar Rp20 triliun diberikan kepada pemegang saham publik," jelas Sunarso.
Kemudian sisa laba dengan bagian 15% atau sebesar Rp7,7 triliun akan digunakan untuk saldo ditahan.