JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) menjual 311,1 ribu MT batu bara pada Februari 2023. Penjualan tersebut naik 4,0 kali dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Untuk periode dua bulan di 2023, penjualan batu bara mencapai 446,2 ribu MT atau melonjak signifikan 6,1 kali dibandingkan tahun lalu. Kinerja operasional penjualan batubara ini masih yang tertinggi sejak RMKE beroperasi.
Volume penjualan batu bara ini telah mencapai 16,0% target tahun 2023.
Direktur Keuangan Vincent Saputra mengatakan, pada tahun ini RMKE akan fokus menyelesaikan proyek hauling road untuk membuka akses ke beberapa tambang di Muara Enim, termasuk tambang milik PTBA, yang sempat tertunda karena kondisi cuaca yang kurang mendukung pada kuartal pertama tahun ini.
Manajemen optimis dapat menyelesaikan proyek ini dengan cuaca yang jauh lebih baik pada kuartal kedua tahun ini dan menargetkan untuk meraih volume yang lebih besar dari PTBA pada semester kedua tahun ini. Proyek hauling road akan mendukung Perseroan untuk menyediakan layanan logistik batubara yang seamless di Provinsi Sumatera Selatan.
“Berdasarkan prospek jangka menengah yang telah dipublikasi Perseroan, RMKE menargetkan untuk memuat 10,8 juta MT batubara ke tongkang dan menjual 2,78 juta MT batubara pada tahun 2023. Dari total volume penjualan batubara tersebut, sebanyak 2,1 juta MT batubara berasal dari PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), tambang in-house RMKE. Dalam waktu dekat ini, Perseroan akan merilis target terbaru setelah proyek hauling road dapat diselesaikan dengan baik pada semester pertama tahun ini,” tambah Vincent, Kamis (6/4/2023).
Sementara itu, RMK Energy telah memuat 837,6 ribu MT batubara ke tongkang pada Februari 2023, atau melonjak signifikan sebesar 42,9% YoY. Untuk periode dua bulan tahun 2023, pemuatan tongkang mencapai 1,5 juta MT atau meningkat sebesar 62,6% YoY.
Kinerja operasional jasa ini merupakan yang tertinggi sejak RMKE beroperasi dan telah mencapai 13,5% target tahun 2023.
(Feby Novalius)