JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan berdasarkan prediksi lembaga-lembaga internasional, kondisi ekonomi di 2024 secara global lebih baik sedikit.
"Namun kita harus sedikit men-discount juga, karena proyeksinya terus direvisi. Yang namanya proyeksi ekonomi itu, lembaga-lembaga internasional revisinya bisa 4 kali dalam 1 tahun," ungkap Sri dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 secara virtual di Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Dia mencontohkan, proyeksi ekonomi di tahun ini sudah diprediksi tahun lalu atau pada Oktober 2022. Namun di Januari 2023, mereka merevisi dan dalam spring meeting di April minggu depan akan ada muncul lagi atau mungkin digeser ke pertengahan tahun.
"Nanti di bulan September-Oktober, ada revisi yang keempat. Dan nanti di Desember, pada saat sudah selesai direvisi, ya udah selesai gitu. Kalau revisinya berulang-ulang, ya berarti kalibrasinya menunjukkan bahwa banyak faktor yang tadinya tidak tertangkap di dalam modelling proyeksi mereka. Namun, at least sampai hari ini, kita Indonesia disebutkan oleh banyak sekali prediksi tahun depan akan relatif lebih baik," jelas Sri.
Namun demikian, Sri Mulyani menyatakan bahwa ekonomi RI relatif lebih baik. Meski Presiden Jokowi ketika itu mendapatkan masukan dan bahan informasi dari lembaga internasional yang memperkirakan 2023 sebagai tahun gloomy.
"Makanya disebutnya kelam, gelap, dan resesi," katanya.