Sri Mulyani Andalkan Pria Ini Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI

Michelle Natalia, Jurnalis
Kamis 06 April 2023 15:05 WIB
Sri Mulyani Andalkan Pria Ini Jadi Penopang Ekonomi (Foto: Setkab)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengandalkan sosok pria ini untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pria ini disebut bisa mengantisipasi dampak turunnya ekspor dan impor terhadap perekonomian Indonesia.

Pada 2021-2022, Indonesia mendapatkan dorongan pertumbuhan ekonomi dari ekspor yang melonjak karena adanya commodity boom.

"Sekarang mungkin akan menurun dari sisi ekspor dan impor, namun permintaan domestik kita masih relatif terjaga," kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 secara virtual di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Lalu siapa pria tersebut? Dia adalah Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. "Di sini nanti letaknya pak Menteri Investasi Bahlil menjadi The Man in The Main Stage, seorang aktor utama di panggung utama. Itu pak Bahlil," kata Sri Mulyani.

Karena jika berbicara soal permintaan domestik, selain konsumsi, investasi juga menjadi peran yang luar biasa penting.

"Dan memang investasi meski namanya Menteri Investasi, tidak hanya bergantung pada pak Bahlil, tergantung dari banyak hal yang harus kita perbaiki dan kita bekerja bersama," katanya.

Dengan pemulihan ekonomi yang merata dan membaik, terlihat pula angka-angka pengangguran dan dari sisi kemiskinan menurun cukup meyakinkan.

"Dan ini yang harus terus kita lakukan akselerasi. Tidak hanya sekadar menurunkan, tetapi pandemi menimbulkan dampak yang luar biasa. Dari sisi pengangguran dan kemiskinan, melonjak karena semua negara juga mengalami setback dari sisi program-program pembangunannya karena ini adalah musibah dunia," ujarnya.

Namun kemudian pihaknya harus kembali untuk mengakselerasi arah yang ingin dilakukan untuk terus memperbaiki indikator pembangunan.

"Transformasi ekonomi Indonesia juga meningkat dengan baik. Terjadinya hilirisasi dan penciptaan nilai tambah di dalam negeri kita, ini menyebabkan neraca pembayaran kita menjadi relatif cukup resilien di saat guncangan global terjadi," katanya.

Sementara itu, Sri Mulyani bersyukur karena Indonesia masih bisa bertahan stabil meski gejolak dan guncangan global masih terus memanas dan dipenuhi ketidakpastian. Mulai dari tekanan geopolitik yang masih berlangsung, hingga runtuhnya perbankan besar di Amerika Serikat (AS).

"Alhamdulillah untuk Indonesia, guncangan-guncangan ini pasti tidak bisa kita 100% tidak merasakan tapi kita bisa relatif menjaga stabilitas. Dilihat dari stock index kita, yield SBN kita dan nilai tukar kita," ujarnya.

Pada hari ini dengan pergerakan-pergerakan global yang ada, sekarang Indonesia bahkan dianggap sebagai large enough economy.

"Ekonominya besar, stabilitasnya bagus, inflasi kemarin yang turun di bawah 5%, nilai tukarnya yang stabil, yield dari SBN yang cukup kompetitif, dan growth-nya, serta outlook-nya masih stabil," ucapnya.

Oleh karena itu, Indonesia di majalah The Economist pada minggu lalu disebutkan 'Antara India dengan Indonesia, Ini adalah dua negara yang sekarang berlomba untuk menjadi top performer di G20, atau di dunia'.

"Large enough, open democracy, dan relatif memiliki growth dan prospek yang baik dengan stabilitas yang terjaga. Ini hal positif yang harus kita jaga," ungkapnya.

Indonesia memang mengalami pemulihan ekonomi yang relatif merata dan kuat. Broad-based, dalam artian seluruh sektor sekarang mengalami recovery, yang dulu disebut sebagai scarring effect atau efek luka dalam akibat pandemi, secara perlahan sudah sembuh.

"Bahkan, kalau kita lihat daerah-daerah seperti Bali, juga mulai pulih, yang terpukul sangat dalam seperti transportasi, akomodasi, restoran, semuanya sudah mulai pulih. Dan juga didukung oleh demand domestik yang relatif stabil," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya