JAKARTA - Wall Street berakhir naik tajam pada perdagangan Kamis (13/4/2023) waktu setempat karena data ekonomi menunjukkan pendinginan inflasi dan pasar tenaga kerja yang melemah. Hal tersebut juga memicu optimisme bahwa Federal Reserve dapat mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga yang agresif.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 383,19 poin atau 1,14% menjadi 34.029,69; S&P 500 (.SPX) naik 54,27 poin, atau 1,33%, pada 4.146,22; dan Nasdaq Composite (.IXIC) menambahkan 236,94 poin, atau 1,99%, pada 12.166,27.
Ketiga indeks saham utama AS melonjak lebih dari 1%, dengan megacaps sensitif suku bunga termasuk Apple Inc (AAPL.O), Microsoft Corp (MSFT.O) dan Amazon.com (AMZN.O) memberikan kekuatan paling atas dan mendorong Nasdaq yang padat teknologi naik hampir 2% ke lompatan persentase satu hari terbesarnya dalam hampir sebulan.
Data yang dirilis sebelum bel menunjukkan penurunan harga produsen yang lebih curam dari perkiraan dan klaim baru untuk tunjangan pengangguran muncul di atas konsensus. Keduanya memberi sinyal bahwa rentetan kenaikan suku bunga The Fed, yang dimulai lebih dari setahun yang lalu, berfungsi sebagaimana mestinya.
Data tersebut muncul setelah laporan Indeks Harga Konsumen hari Rabu, yang memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi pada akhir pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan depan.