JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak dan salur gas hingga kuartal I 2023.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, secara rinci realisasi lifting minyak per 31 Maret 2023 sebesar 613.700 minyak per hari (bopd), masih di bawah target APBN yang sebesar 660.000 bopd. Namun demikian lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang tercatat 611.700 bopd.
Sementara itu, realisasi salur gas mencapai 5.399 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) per kuartal I 2023 target 6.160 MMSCFD.
"Dari sisi pencapaian adalah 87,6%, tapi apabila dibandingkan tahun lalu lebih baik, 1,5% di atas pencapaian di tahun lalu," ujarnya dalam Jumpa Pers SKK Migas Kuartal I 2023 di Kantornya, Jakarta, Senin (17/4/2023).
Sedangkan, realiasi cost recovery sebesar USD1,53 miliar atau 18,5 persen dari target USD8,25 miliar tahun ini. Sementara realisasi penerimaan negara, tercatat sebesar USD3,57 miliar pada kuartal I 2023. Angka ini lebih rendah pada periode yang sama tahun sebelumnya USD4,36 miliar.
Dwi menuturkan, walaupun dari sisi produksi dibandingkan dengan tahun lalu pada posisi triwulan I lebih bagus tapi mungkin dari sisi harga dibandingkan tahun lalu, tahun ini lebih rendah.
"Masih ada 9 bulan, kita harapkan bisa mencapai target di tahun ini," imbuhnya.
Selanjutnnya, realisasi investasi hulu migas hingga kuartal I 2023 sebesar USD2,63 miliar dari target USD15,54 miliar tahun ini.
"Sebenarnya masih ada beberapa yang belum dibukukan karena ada eskplorasi yang belum selesai belom selesai semua pekerjaannya. Dibandingkan tahun lalu tahun ini lebih bagus sekitar 25,2% dibandingkan dengan posisi yang sama di kuartal pertama," pungkasnya.
(Taufik Fajar)