JAKARTA — Fenomena mengganti dolar AS sebagai mata uang utama yang digunakan pada perdagangan hingga perjanjian perdagangan bilateral (dedolarisasi) sudah terjadi di sejumlah negara. Bahkan Indonesia juga sudah melakukan hal ini.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang mulai meninggalkan dolar AS. Dalam melakukan penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi, Perry menerangkan, Indonesia sudah menerapkan local currency transaction (LCT).
“Indonesia sudah menggagas diversifikasi penggunaan mata uang dalam bentuk LCT. Arahnya sama dengan BRICS. Bahkan, Indonesia lebih konkret,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan April 2023, ditulis Jumat (21/4/2023)
Menurutnya, LCT yang diterapkan oleh Indonesia jauh lebih konkret lantaran Indonesia sudah menerapkan metode diversifikasi mata uang tersebut dengan sejumlah negara, seperti Thailand, Malaysia, China dan Jepang. Bahkan, Indonesia berencana menandatangani kerjasama dengan Korea Selatan terkait penggunaan LCT pada awal bulan Mei mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti mengatakan, data terakhir hingga Februari 2023 menunjukan total transaksi LCT sudah mencapai USD 957 juta atau setara dengan Rp. 14,29 triliun (asumsi kurs Rp. 14.942) selama 2 bulan. Rata - rata transaksinya pun mencapai USD 480 juta dan lebih tinggi dari rata - rata sebelumnya yang berada pada angka USD 350 juta pada 2022.
“Transaksi LCT sejauh ini dilakukan dengan Thailand, Malaysia dan Jepang. Untuk China waktu itu masih ada perlambatan ekonomi karena kebijakan pembatasan Covid-19,” imbuhnya.