Harga Minyak Brent dan WTI Anjlok 5% di Minggu Ini

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Sabtu 22 April 2023 12:12 WIB
Harga Minyak Mentah 2023. (Foto: Okezone.com/SKK Migas)
Share :

JAKARTA - Harga minyak mentah balik menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga minyak naik di tengah data ekonomi yang kuat di zona euro dan Inggris.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 50 sen menjadi menetap di USD77,87 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik 56 sen menjadi ditutup di USD81,66 per barel di London ICE Futures Exchange.

Brent membukukan kerugian mingguan sebesar 5,4%, sementara WTI turun 5,6%. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (22/4/2023).

Kedua harga acuan minyak mentah turun lebih dari dua persen pada Kamis (20/4/2023) ke level terendah sejak pengumuman tak terduga pada awal April tentang pengurangan produksi oleh beberapa negara OPEC - karena kekhawatiran resesi dan pembengkakan persediaan bensin AS.

Data survei dari zona euro dan Inggris mengangkat harga minyak pada Jumat (21/4/2023).

Pemulihan ekonomi zona euro secara tak terduga meningkat bulan ini karena industri jasa dominan blok tersebut melihat permintaan yang sudah meningkat, lebih dari mengimbangi penurunan yang semakin dalam di manufaktur, survei menunjukkan.

"Sepertinya ekonomi pulih dari musim dingin yang lemah saat ini, tetapi kelemahan manufaktur tetap menjadi perhatian dan meredam kenaikan," kata ekonomi ING dalam sebuah catatan.

Bisnis Inggris juga melaporkan peningkatan aktivitas dan inflasi biaya input paling lambat dalam lebih dari dua tahun, sebuah survei industri menunjukkan.

Di India, pemrosesan minyak mentah di penyulingan tetap mendekati rekor tertinggi pada Maret, data pemerintah sementara menunjukkan, melayani permintaan musiman yang solid di konsumen minyak terbesar ketiga di dunia itu.

Prospek pasokan yang lebih ketat menambah dukungan, dengan para analis mengharapkan penarikan dari persediaan bulan depan, sebagai akibat dari penurunan target produksi OPEC dan meningkatnya permintaan China.

"Pengetatan pasokan diperkirakan kemungkinan akan mendorong harga naik dalam jangka menengah," Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan.

Raksasa jasa ladang minyak SLB mengalahkan estimasi Wall Street untuk laba kuartal pertama, karena kenaikan harga minyak mentah dan pasokan yang ketat meningkatkan permintaan untuk layanannya.

Namun, ketidakpastian ekonomi dan prospek kenaikan suku bunga terus membayangi pasar minyak.

Ketidakpastian permintaan, terutama untuk musim mengemudi musim panas yang akan datang, terus membebani pikiran pedagang, kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.

"Pasar masih di bawah tekanan dengan kekhawatiran tentang permintaan," kata Lipow.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya