JAKARTA - Harga minyak dunia turun lebih dari 2% pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga minyak mentah turun karena kekhawatiran atas resesi dan dolar yang lebih kuat melebihi harapan permintaan China yang lebih tinggi dan stok minyak mentah AS yang lebih rendah.
Dilansir dari Antara, Rabu (26/4/2023), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni anjlok USD1,69 atau 2,15% menjadi USD77,07 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni merosot USD1,96 atau 2,37% menjadi USD80,77 per barel di London ICE Futures Exchange.
Kekhawatiran atas sektor perbankan dan kenaikan suku bunga membebani pasar saham dan harga energi pada Selasa (25/4/2023) dengan dolar AS mencatatkan kenaikan yang kuat.
Harga minyak merosot karena dolar menguat dan sinyal permintaan minyak mentah sebagian besar tetap bearish karena pemasok jasa-jasa minyak Halliburton mengisyaratkan bahwa pelanggan jelas termotivasi untuk memproduksi lebih banyak minyak dan gas, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, pemasok jasa-jasa perdagangan multi-aset daring.