Dari situ munculah ide untuk berjualan mengingat ramainya pemain dan penonton yang ada di jalanan.
Kemudian para pengusaha mulai membuka toko di sepanjang tepi ‘pall malls’. Akhirnya semakin banyak toko yang buka disepanjang jalan.
Walaupuan permainan tersebut tidak dimainkan lagi, orang-orang masih senang berkunjung ke toko-toko tersebut. Dari situlah istilah mall lahir sebagai sebutan untuk pusat perbelanjaan.
(Taufik Fajar)