JAKARTA - Harga emas sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik menguat dari penurunan sehari sebelumnya meski masih bercokol di bawah level psikologis 2.000 dolar AS, karena data ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan mendorong permintaan safe-haven terhadap logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, terkerek 3,00 dolar AS atau 0,15% menjadi ditutup pada 1.999,00 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.013,30 dolar AS dan terendah di 1.982,00 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 8,50 dolar AS atau 0,42% menjadi 1.996,00 dolar AS pada Rabu (26/4), setelah terdongkrak 4,70 dolar AS atau 0,24% menjadi 2.004,50 dolar AS pada Selasa (25/4), dan menguat 9,30 dolar AS atau 0,47% menjadi 1.999,80 dolar AS pada Senin (24/4).
Departemen Perdagangan AS melaporkan Kamis (27/4) bahwa produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan 1,1% pada kuartal pertama 2023, turun dari tingkat pertumbuhan 2,6% dalam tiga bulan terakhir tahun 2022 dan juga lebih rendah dari perkiraan 2,00% oleh para ekonom.
Data yang lebih rendah dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran tentang potensi resesi ekonomi. Dolar AS menguat setelah rilis data yang menghambat kenaikan emas lebih lanjut.