JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menolak rencana PT PLN (Persero) untuk bisnis niaga minyak dan gas (migas).
Meski tidak secara gamblang diungkapkan, penolakan Arifin dilontarkan dengan menyebutkan bahwa sudah banyak perusahaan yang bermain di bisnis migas.
"Sudah banyak yang main migas-migas," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Seperti diketahui, PT PLN Energi Primer (PLN EPI), Subholding PLN, berencana masuk ke bisnis niaga migas untuk memenuhi kebutuhan pasokan internal pembangkit-pembangkitnya.
"Pembangkit kan sudah disalurkan Pertamina, ngapain buat lagi?," tegasnya merespon hal tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan kembali buka suara soal rencana masuknya perusahaan ke bisnis niaga minyak dan gas (migas), khususnya untuk sektor niaga gas melalui Liquefied Natural Gas (LNG) dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Mamit menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih dalam proses untuk menunggu arahan dari Kementerian ESDM selaku stakeholder usai pihaknya mengajukan perizinan.
Sebagai anak usaha BUMN, PLN EPI tentunya akan mengikuti apapun kebijakan yang nantinya akan ditetapkan.
"Sejauh ini maasih belum dengar (keputusan hasil perizinan yang diajukan). Kita masih terus berdiskusi untuk memastikan seperti apa arahan pemerintah," jelasnya usai Buka Puasa Bersama PLN EPI bersama media, Kamis (13/4/2023) lalu.
(Feby Novalius)