JAKARTA — Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Jumat. Hal inididukung pendapatan yang kuat dari Exxon dan Intel.
Sentimen positif tersebut mengimbangi kekhawatiran atas peringatan perlambatan Amazon. Sementara, data ekonomi memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga minggu depan.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (29/4/2023), saham Exxon Mobil Corp ditutup naik 1,3% setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pasca perusahaan minyak tersebut melaporkan rekor laba kuartal pertama. Dengan adanya peningkatan produksi minyak dan gas, indeks energi S&P meningkat 1.5%.
Dow Jones Industrial Average naik 272 poin (0,8%) menjadi 34.098,16. Sedangkan S&P 500 naik 34,13 poin (0,83%) menjadi 4,169,48 dan Nasdaq Composite bertambah 84,35 poin (0,69%) menjadi 12,226,58.
Indeks volatilitas CBOE (. VIX), atau dikenal sebagai ‘pengukur ketakutan Wall Street’, ditutup turun 1,25 poin di 15,78, yang merupakan penutupan terendah sejak November 2021.
Pembuat chip Intel Corp (INTC.O) naik 4% setelah mengatakan margin kotor akan meningkat di paruh kedua.
Namun saham Amazon.com Inc turun 4% dalam kerugian satu hari terbesar sejak awal Februari, meskipun hasil kuartalan lebih baik dari perkiraan. Hal ini menandakan pertumbuhan bisnis komputasi awannya akan melambat lebih jauh. Itu membebani indeks kebijakan konsumen (. SPLRCD), yang berakhir turun 0,04%.
Setelah penutupan pasar, saham First Republic Bank jatuh 49% menjadi USD 1,77 setelah laporan bahwa pemberi pinjaman regional menuju kurator. Angka itu setelah penurunan 43% bank dalam sesi perdagangan reguler.
Tetapi benchmark S&P 500 naik pada minggu ini dan juga hari ini dan mencatat kenaikan bulanan kedua berturut-turut. Itu dibantu oleh pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dari perusahaan megacap termasuk Alphabet Inc, Microsoft Corp dan Meta Platforms Inc (META.O).