Transformasi BUMN, Erick Thohir: Tak Mungkin Tanpa Kedamaian

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Senin 01 Mei 2023 16:27 WIB
Erick tekankan pentingnya kedamaian dalam transformasi BUMN (Foto: BUMN)
Share :

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kementerian yang dipimpinnya terus melakukan trasnformasi. Namun, Erick menyebut tranformasi BUMN tak akan bisa dilakukan tanpa kedamaian.

Untuk bisa bertahan dengan segala perubahan, BUMN juga dituntut terus bertransformasi dengan berpedoman pada core value BUMN, yaitu AKHLAK.

"Core Value BUMN kan AKHLAK, di mana salah satu kuncinya adalah harmoni. Tidak mungkin kita membuat transformasi perubahan tanpa ada kedamaian," ujar Erick Thohir di kawasan TMII, Senin (1/5/2023).

Dia memandang, keharmonisan menjadi penting dalam menciptakan kedamaian. Dia mencontohkan, konflik yang terjadi di beberapa negara disebabkan adanya perbedaan kepentingan, namun tidak dibaluti oleh sikap saling menghargai alias perdamaian.

Negara yang dimaksud diantaranya Rusia - Ukraina, dan Sudan. Di mana, tiga negara ini tengah dilanda konflik.

"Nah kita melihat suasana global memang terjadi lagi perang, tidak hanya antara Ukraina dan Rusia, kemarin juga terjadi di Sudan. Dan saya rasa kita tahu isunya apa, ya karena ada perbedaan itu," ucap Erick.

Menurutnya, setidaknya terdapat tiga keharmonian yang diperkuat di lingkungan BUMN. Pertama, keharmonisan antar umat beragama. Seluruh agama yang dianut di BUMN akan hidup berdampingan, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, atau Konghucu.

"Keharmonian antar umat beragama ini terus kita dorong," katanya.

Kedua, keharmonian antara senioritas dan anak mudanya. Kepemimpinan korporasi tidak bisa diserahkan kepada yang senior terus menerus.

Sebab pemimpin yang sudah berumur memiliki keterbatasan. Di mana setiap orang sudah pasti dipanggil Yang Maha Kuasa.

Ketiga adalah keharmonian kepemimpinan antara perempuan dan laki-laki. Untuk itu, Erick menargetkan kepemimpinan di BUMN adalah 25 persen dari total pemimpin. Target itu baru tercapai 18 persen.

"Ini kita dorong terus karena ini masalah keseimbangan. Apalagi pemimpin laki-laki biasanya punya leadership yang sangat kuat. Tapi kepemimpinan perempuan tidak kalah pentingnya. Lihat saja kita dirawat oleh Ibu, ada leadershipnya. Artinya kepemimpinan perempuan itu penting karena ada empati dibandingkan kepemimpinan laki-laki," tutur dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya