JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas meminta Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk membuat simulasi dan kajian terkait kelulusan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal itu menyusul banyaknya masukan melalui media sosial maupun secara langsung kepada dirinya terkait nilai ambang batas (passing grade). Sebelumnya, passing grade tersebut diusulkan masing-masing instansi pembina.
“Saya sudah bahas soal passing grade dengan BKN. Pertama, kita sedang simulasi tentang penyesuaian passing grade, untuk potensi ada afirmasi-afirmasi (penambahan nilai). Kedua, kita akan kumpulkan puluhan instansi pembina, agar kebutuhan instansi pembina bisa tetap terjawab dengan hasil rekrutmen yang ada. Tentu Kemenpan RB harus mengetahui kebutuhan kompetensi dari instansi pembina masing-masing jabatan,” ujar Menpan RB Anas dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5/2023).
Anas mengatakan, reformulasi dan simulasi yang dilakukan BKN sedang dalam proses. Nantinya bisa diputuskan adanya potensi penambahan nilai (afirmasi) bagi penentuan passing grade seleksi PPPK.
“Jadi berbagai masukan terkait passing grade yang disebut menyebabkan ada sejumlah peserta dinyatakan tidak lolos, itu sudah kita bahas. Tapi tentu Kementerian PANRB dan BKN juga harus melibatkan instansi pembina, karena instansi pembina yang mengusulkan skema passing grade sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.