Namun, dia menyoroti harga komoditas yang lebih rendah menurunkan surplus perdagangan di kuartal I-2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Tren ini, sebut Riefky, akan berlangsung sepanjang tahun 2023 karena bahan mentah dan komoditas masih menjadi mayoritas ekspor Indonesia.
"Sebagai akibat dari penurunan surplus barang, neraca transaksi berjalan dapat terkoreksi pada tahun 2023. Estimasi penurunan surplus perdagangan sebagian telah tercermin dalam surplus perdagangan yang lebih rendah pada kuartal-I 2023 dibandingkan dengan surplus di kuartal-IV 2022 karena turunnya baik ekspor maupun impor," pungkas Riefky.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)