JAKARTA - Ini alasan kenapa harus investasi, salah satunya untuk membalap inflasi.
Pasti di antara kita pernah merasakan harga-harga barang atau jasa semakin naik? Di mana uang yang dimiliki rasanya berkurang nilainya, padahal jumlahnya sama dengan sebelumnya. Ternyata semua itu dikarenakan inflasi.
Contohnya jika diilustrasikan dengan semangkuk bakso:
Pada tahun 1990: bakso dihargai dengan Rp200.
Pada tahun 2000: bakso dihargai dengan Rp2.000.
Kemudian pada tahun 2020: bakso melonjak naik dihargai sampai Rp20.000.
Mengutip Instagram resmi ojk.go.id, Rabu (10/5/2023), berikut rata-rata kinerja instrumen keuangan.
1. Rata-rata tahunan: 1% pada tahun 2010-2020 tabungan bank kemudian setelah 10 tahun besaran yang didapat yaitu 10%.
2. Rata-rata tahunan: 5% pada tahun 2010-2020 deposito kemudian setelah 10 tahun besaran yang didapat yaitu 62%.
3. Rata-rata tahunan: 6,4% pada tahun 2010-2020 obligasi kemudian setelah 10 tahun besaran yang didapat yaitu 86%.
4. Rata-rata tahunan: 7,25% pada tahun 2010-2020 IHSG setelah Covid-Juli setelah 10 tahun besaran yang didapat yaitu 127%.
5. Rata-rata tahunan: 10,14% pada tahun 2010-2020 IHSG sebelum Covid-19 setelah 10 tahun besaran yang didapat yaitu 162%.
Lantas, bagaimana cara mengejar inflasi? Salah satunya, bisa dengan berinvestasi.
Namun, sebelum memulai investasi jangan lupa bekali diri dengan informasi yang cukup, paham risiko, dan pastikan keamanan legalitas investasi yang Anda pilih.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)