Vale Indonesia Turunkan Penggunaan Energi di 2022, Ini Alasannya

Michelle Natalia, Jurnalis
Selasa 16 Mei 2023 18:33 WIB
Vale Indonesia. (Foto: Vale)
Share :

JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) atau PTVI menurunkan penggunaan energi pada 2022.

Pada 2022 PTVI mengkonsumsi 26,6 juta GigaJoule (GJ) untuk operasionalnya.

 BACA JUGA:

Hal ini dalam Laporan Keberlanjutan 2022 (Sustainability Report 2022) yang dikeluarkan pada Mei 2023. Penggunaan energi terendah dibandingkan dua tahun terakhir.

Penurunan ini dinilai sangat signifikan, mengingat pada tahun 2020, operasi pertambangan PTVI mengkonsumsi 30,6 juta GJ.

Pencapaian ini bukan saja mengukuhkan PTVI sebagai penghasil nikel dengan nilai emisi karbon paling rendah di Indonesia, tetapi juga semakin mendekatkan perusahaan nikel Indonesia ini pada target mengurangi 33% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030.

 BACA JUGA:

“Secara keseluruhan, total emisi GRK hingga tahun 2022 secara kumulatif turun sebesar 373.563 ton CO2 eq, dari baseline tahun 2017 sebesar 2.013.950 ton CO2 eq. Pencapaian ini masih dalam proyeksi roadmap net zero emission yang akan diterapkan secara bertahap di PTVI,” ungkap CEO Vale Indonesia Febriany Eddy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International Council on Mining and Metals (ICMM), industri pertambangan bertanggung jawab atas sekitar 4-7% emisi gas rumah kaca secara global.

 

Lebih lanjut, sumber utama emisi GRK dari industri pertambangan meliputi konsumsi energi dari pembakaran bahan bakar fosil, khususnya solar, dan penggunaan listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil.

"Sehingga pengurangan penggunaan energi dari bahan bakar fosil dan mengkonversi sumber energi tersebut dengan bahan bakar terbarukan sangat esensial bagi industri tambang. Hal ini juga sudah lama disadari oleh PTVI, bahkan sejak penandatanganan komitmen pencapaian SGDs dan Net Zero Emission yang sejalan dengan Paris Agreement," katanya.

Secara gradual PTVI telah menurunkan penggunaan energi fosil dan mulai meningkatkan penggunaan energi berbasis hydro dan panas bumi.

Adapun, langkah yang dilakukan PTVI salah satunya adalah keberhasilan PTVI dalam mengurangi penggunaan batu bara sebanyak 31,4% pada tahun 2022 dan juga penggunaan diesel sebanyak 24,08% dibandingkan tahun 2020.

Pada tahun 2020, PTVI menggunakan batubara sebanyak 426,429 ton dan tahun 2022 berhasil dikurangi hingga 292.341 ton. Sebagai gantinya, perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama 50 tahun ini meningkatkan penggunaan pembangkit listrik bersumber dari air dan panas bumi sebanyak 8,7%.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Febriany, pencapaian ini masih berada pada perencanaan NZE yang telah diputuskan oleh PTVI.

"Kami sangat bangga mengumumkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia dapat menjadi contoh bagi industri tambang dunia dan produk yang dihasilkan merupakan bukti nyata dari upaya keberlanjutan yang menyeluruh. Sebagai dampaknya kami dapat berkontribusi pada upaya mengurangi risiko perubahan iklim," lanjutnya.

Saat ini, pabrik nikel yang dioperasikan PTVI di Sorowako memiliki intensitas karbon sebesar 27,30 Ton CO2eq/Ton Ni. Hal ini menjadikan Vale sebagai perusahaan dengan intensitas karbon terendah di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi dan berharap dukungan yang diberikan pemerintah terus berlanjut, juga kerja sama yang telah dibangun selama ini," katanya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya