JAKARTA - Kerja keras dan kegigihan Asep Saripudin dalam membangun usaha budidaya ikan hias kini sudah berbuah manis. Pasalnya, usaha yang kini dia jalani berkembang pesat karena sudah punya langganan tetap.
Asep sudah membangun usaha ikan hias sejak 30 tahun lalu. Terjun dalam usaha itu dia pilih karena untuk memutar roda perekonomian keluarga.
BACA JUGA:
Alasan lainnya adalah karena pria asal Bogor itu memahami proses budidaya ikan hias yang benar setelah belajar otodidak. Oleh dikarenakan, di tempat dia tinggal yang berada di Jalan Ikan Hias, Cibadak, Tanah Sereal Bogor, banyak pembudidaya ikan hias lainnya.
"Memilih usaha ikan hias karena dari lama sudah saya tekuni," ucap Asep kepada kepada Okezone.com, Senin (15/5/2023).
Asep memulai usaha awalnya hanya kecil-kecilan yang mana terpenting ada penghasilan lebih dahulu. Oleh dikarenakan, dia meyakini usaha akan berkembang seiring berjalan waktu asalkan ditekuni.
BACA JUGA:
Hari demi hari Asep lalui yang membuatnya terpikirkan bahwa perlu ada suntikan modal agar geliat budidaya ikan hias makin berkembang lagi. Dia pun mencari informasi terkait permodalan usaha yang dikhususkan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Akhirnya, pria kelahiran 15 Maret 1980 itu mendapatkan informasi terkait program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Berkat pendampingan dari BRI unit Cimanggu, dia pun memanfaatkan program tersebut demi usahanya bisa lebih maju.
"Ya, itu untuk pengembangan usaha saya," singkatnya.
Asep pun bisa menambah beberapa kolam budidaya agar bisa menghasilkan ikan yang lebih banyak. Tercatat, kini dalam satu minggu dia bisa menjual 500 ekor ikan Oscar atau Belida ke Pasar Parung.
"Harga ikan mulai dari Rp5 ribu sampai dengan ratusan ribu. Itu tergantung ukuran," katanya.
Kini, melihat usaha yang dijalani Asep memang cukup menyenangkan. Pasalnya, geliat usaha terus berjalan berkat sudah punya pelanggan tetap dan paham cara budidaya yang baik dan benar.
Ternyata, usahanya itu pernah hampir bangkut karena ikan-ikan di kolam budidaya mati semua. Kondisi itu membuatnya mengalami kerugian yang cukup besar.
"Saat itu rugi Rp25 juta. Padahal, ikan itu besoknya tinggal panen. Mati ikan karena pemadaman listrik," katanya.
Kondisi itu sempat membuat usaha gulung tikar. Namun, dia berhasil bangkit kembali setelah memanfaatkan kembali program KUR BRI.
"Itu untuk modal usaha saya lagi. Akhirnya sekarang saya sudah punya rumah dan lainnya berkat kemajuan bisnis budidaya ikan hias,"tutupnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)