Total ekspor non migas Indonesia, kata dia, sebetulnya tumbuh secara volume sebesar 19,4%. Secara agregat, ini berarti permintaan ekspor produk unggulan Indonesia masih kuat.
Namun, dari sisi nilainya, mengalami penurunan 8,6%. Dia menekankan bahwa ini menggambarkan harga-harga dari ekspor non migas RI mengalami penurunan yang cukup tajam sehingga bisa mengeliminasi pertumbuhan ekspor secara volume.
"Meskipun kita mengalami penurunan dari sisi harga dan nilai ekspor, namun neraca perdagangan Indonesia masih mengalami surplus 36 bulan berturut-turut," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)