Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan saat ini posisi investasi dalam kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi masih berada diangka 32%. Menurutnya pertumbuhan invetasi cukup dipengaruhi oleh stabilitas politik di Indonesia sendiri.
"Sebelum reformasi, itu investasi sekitar 30%, sekarang sudah naik, jadi kalau boleh kegaduhan itu jangan terlalu banyak lagi. Politik pergantian kepemimpinan silahkan, itu biasa saja, tapi jangan dibuat terlalu rumit," kata Bahlil.
"Tahun politik ini memang dimanapun didunia itu ada penyakitnya ketika sebuah negara ketika memasuki tahun politik, kecenderungannya akan terjadi wait and see. Tapi kami dari Kementerian Investasi yang diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk menjaga iklim investasi dengan baik, kami melakukan program and-to-and, jadi kami kawal satu-satu sampai selesai," pungkasnya.
(Taufik Fajar)