Begitu juga untuk periode sampai dengan Juni 2023 ini, menurut Arief, berdasarkan penghitungan Neraca Pangan, stok bawang putih nasional pada akhir Juni 2023 tersedia sekitar 14 ribu ton. Jumlah tersebut berdasarkan penambahan stok awal atau carry over dari tahun 2022 sebesar 143 ribu ton, produksi dalam negeri sampai Juni 11 ribu ton, dan realisasi rencana pengadaan luar negeri Januari-Juni 2023 yang tengah berjalan.
Walaupun masih mengandalkan pengadaan luar negeri, Arief memastikan, penyerapan produksi bawang putih dalam negeri tetap menjadi prioritas. “Seperti komoditas pokok lainnya, pastinya kita tetap prioritaskan penggunaan hasil produksi dalam negeri,” ungkapnya.
Terkait upaya menjaga stabilitas harga ke depannya, Arief menambahkan, pada tahun ini Bapanas melalui BUMN Pangan telah mulai melakukan pengisian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk komoditas bawang putih.
“Kita sudah mulai isi secara bertahap, kita targetkan memiliki stok CPP bawang putih 55,7 ribu ton sehingga bisa dioptimalkan untuk langkah-langkah intervensi menjaga stabilitas harga dan kondisi kedaruratan,” ungkap Arief.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)