JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street pekan ini diprediksi meningkat didukung saham megacap AS. Pada minggu lalu. Wall Street terus menanjak, di mana investor memegang saham perusahaan teknologi dan pertumbuhan besar.
Data BofA Global Research menunjukkan sebuah rekor USD8,5 miliar mengalir ke saham-saham teknologi pada minggu terakhir. Hal ini karena investor masuk ke reli yang telah membuat Nasdaq 100 (.NDX) yang sarat teknologi naik 33% pada tahun 2023.
Patokan S&P 500 ( .SPX) telah meningkat 11,5% tahun ini dan berada di level tertinggi dalam 10 bulan.
Namun yang lain melihat alasan untuk berhati-hati. Di antaranya reli pasar: lima saham terbesar di S&P 500 memiliki bobot gabungan 24,7% dalam indeks, rekor tertinggi sejak tahun 1972.
Ned Davis Research mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini. Bobot yang berat bisa berarti kejatuhan yang lebih signifikan untuk pasar yang lebih luas seandainya nama-nama itu goyah.
"Kami melakukan perjalanan besar ini dan pertanyaan pentingnya adalah, apakah Anda yakin ini akan berlanjut atau apakah Anda yakin hal-hal akan kembali seperti semula?" kata Presiden Chase Investment Counsel, Peter Tuz, dilansir dari Reuters, Senin (5/6/2023).
Kegembiraan atas kemajuan kecerdasan buatan merupakan faktor kunci yang memicu kenaikan saham megacap. Penggerak besar termasuk saham Nvidia (NVDA.O), yang naik sekitar 170% tahun ini, sementara Apple (AAPL.O) dan Microsoft (MSFT.O), dua perusahaan AS teratas berdasarkan nilai pasar, keduanya naik hampir 40 %.
Jay Hatfield, CEO hedge fund InfraCap, yakin kegembiraan atas AI akan terus mendorong saham megacap. Dia megacaps kelebihan berat badan, termasuk Nvidia, Microsoft dan Google-parent Alphabet (GOOGL.O).
“Kami 100% percaya pada ledakan AI,” kata Hatfield.
"Saya akan terkejut jika pada akhir tahun saham ini tidak naik secara signifikan," sambungnnya.
Data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat pada bulan Mei, bahkan ketika lonjakan tingkat pengangguran menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang mereda, meningkatkan selera investor terhadap saham di tengah harapan bahwa Federal Reserve akan dapat menurunkan inflasi tanpa mengganggu pertumbuhan, bahkan S&P 500 naik 1,45%.