Setelah melewati upaya beberapa tahun, dari beberapa ratus orang di perusahaan dikembangkan menjadi ribuan orang dalam pembuatan sepatu. Hasil produk utama diekspor ke Eropa, Jepang, Australia dan lebih dari 70 negara maju.
Seperti diketahui, Kepala Disnaker Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono mengatakan langkah yang diambil oleh perusahaan dengan melakukan gelombang pemutusan kerja tersebut akibat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi global, sehingga perusahaan itu mengalami penurunan produksi yang mempengaruhi pengurangan tenaga kerja.
"Alasannya order sepi karena efek pasar Eropa lesu setelah perang Ukraina dan Rusia," ujarnya.
Saat ini, PUMA tanpa henti mendorong kemajuan olahraga dan budaya dengan menciptakan produk cepat untuk atlet tercepat di dunia. Selama lebih dari 70 tahun, kami memperoleh kekuatan dan kredibilitas dari warisan kami dalam olahraga.
(RIN)
(Rani Hardjanti)