JAKARTA - Beberapa perusahaan raksasa seperti Caterpilar telah melakukan pemangkasan para pekerja, lantaran kondisi perekonomian global yang masih belum mengalami perbaikan. Kini, salah satu perusahaan teknologi ternama, Hewlett-Packard berencana melakukan pemberhentian hubungan kerja (PHK) massal.
Dalam sambutannya setelah laporan kuartal fiskal pertama yang in-line dengan apa yang diharapkan Wall Street, CEO HP Dion Weisler mengatakan bahwa dia akan mempercepat perbaikan dengan memangkas berbagai biaya, oleh karena itu dia kan merumahkan 3.000 karyawannya pada 2016.
perusahaan sudah mengumumkan akan pekerja mereka 3.000 orang pada September, sebelum HP dan Hewlett-Packard Enterprise (HPE) terpecah, yang terjadi pada HP’s Security Analyst Meeting (SAM).
Saat itulah para pemimpin HPE mengatakan mereka akan memotong 25.000-30.000 orang setelah split, dan HP mengatakan akan memangkas lebih dari 3.000. Sebelum adanya split tersebut, HP telah memangkas lebih dari 51.000 pekerjanya selama beberapa tahun terakhir.
Rencananya, kedua perusahaan akan melakukan PHK secara perlahan, selama beberapa tahun. Naun, Weisler mengatakan dia tidak akan menunggu lebih lama dan akan melakukan semuanya pada 2016. saham HP pun turun sekira 4 persen kemarin.