JAKARTA - Harga emas berjangka anjlok pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut karena data inflasi AS sejalan dengan ekspektasi pasar di tengah kehati-hatian menjelang serangkaian pertemuan bank-bank sentral utama minggu ini.
Melansir Antara, Rabu (14/6/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, merosot USD11,10 atau 0,56% menjadi USD1.958,60 per ounce.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (13/6/2023) bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS naik hanya 0,1% pada Mei dan 4,0% dari setahun lalu, level terendah dalam sekitar dua tahun. Tidak termasuk makanan dan energi, IHK inti masing-masing naik 0,4% dan 5,3%.
Dengan semua angka yang sejalan dengan perkiraan pasar, para pedagang memperkirakan peluang hampir 100% bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga pada Rabu waktu setempat.
Federasi Nasional Bisnis Independen (NFIB) melaporkan pada Selasa (13/6/2023) bahwa Indeks Optimisme Bisnis Kecil naik 0,4 poin menjadi 89,4 pada Mei. Itu adalah bulan ke-17 berturut-turut bahwa indeks bertahan di bawah rata-rata selama 49 tahun di 98.