Rasio Utang RI Masih Aman, Ini Buktinya

Dovana Hasiana, Jurnalis
Rabu 14 Juni 2023 20:26 WIB
Rasio Utang RI Masih Aman. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjamin bahwa rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) masih lebih rendah dibandingkan negara lain.

Direktur Surat Utang Negara dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan menerangkan, utang pemerintah tercatat Rp7.849,89 triliun pada 30 April 2023 dengan rasio utang Indonesia terhadap PDB sebesar 38,15%. Menurutnya, rasio utang terhadap PDB Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara lain.

"Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan negara lain, Malaysia 70%, Filipina 60%. Jadi tidak ada yang seperti itu. Ada nggak negara besar yang tidak punya utang? Bahkan negara middle east yang produksi minyak pun punya utang, Arab Saudi itu level utangnya 26%," ujar Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Berbeda dengan zaman orde baru, saat ini 90% pembiayaan APBN berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Sehingga Indonesia memiliki keleluasaan untuk menentukan arah kebijakan.

Sementara ketika orde baru, Indonesia hanya memiliki 10% SBN dan 90% berasal dari utang ke negara asing atau lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank dan sebagainya.

“Kita secara masalah kemerdekaan lebih merdeka untuk menentukan arah kebijakan karena tidak mendapatkan persyaratan dari negara yang memberikan utang, dimana ada persyaratan tidak boleh melakukan suatu hal. Sekarang 90% pembiayaan APBN dari SBN,” bebernya.

Lebih lanjut, Deni mengatakan, sebanyak 85% SBN sudah dikuasai oleh investor dalam negeri baik lembaga maupun individu. Sedangkan 15 persen sisanya dimiliki oleh investor asing.

"Angka ini meningkat pesat dari sebelum pandemi. Saat itu, 39 persen SBN kita dimiliki oleh investor asing. Sekarang tinggal level 15 persen dimiliki investor asing, jadi 85 persen SBN kita dinikmati oleh investor domestik," terangnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya