Langkah yang dilakukan oleh Nikola sesuai dengan upaya yang dilakukan beberapa perusahaan untuk mempersempit fokus mereka pada pasar inti setelah pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Federal Reserve AS menciptakan kondisi ekonomi yang sulit.
Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) memang masih menghantui industri otomotif Amerika, sebelumnya produsen mobil General Motors Co juga menyusul perusahaan lainnya dalam melakukan pemangkasan ratusan pegawai dalam jajaran eksekutif.
Chief People Officer (CPO) GM Arden Hoffman mengumumkan berita tersebut kepada karyawannya. Dilansir melalui Reuters, PHK tersebut dilakukan untuk memangkas biaya sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp30,4 triliun selama dua tahun ke depan.
“Kami berencana memangkas biaya-biaya perusahaan, biaya overhead, dan kompleksitas di semua produk kami," ujar CPO GM Arden Hoffman, dilansir Reuters (28/2/2023).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)