Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Ekonomi China

Safina Asha Jamna, Jurnalis
Selasa 20 Juni 2023 07:23 WIB
Migas. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Harga minyak dunia turun karena pertanyaan tentang ekonomi China melebihi pengurangan produksi OPEC+ pada akhir perdagangan, Selasa (20/6/2023) waktu setempat.

Adapun ini penurunan ketujuh berturut-turut dalam jumlah rig minyak dan gas yang beroperasi di Amerika Serikat.

 BACA JUGA:

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus tergelincir 48 sen atau 0,6%, menjadi ditutup di USD76,13 per barel di London ICE Futures Exchange. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 49 sen atau 0,7%, menjadi USD71,29 per barel pada pukul 19.35 GMT. Volume perdagangan tipis karena liburan di AS.

Kedua kontrak berakhir dengan kenaikan lebih dari dua persen pada pekan lalu.

Sejumlah bank besar telah memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan produk domestik bruto China 2023 setelah data Mei pekan lalu menunjukkan pemulihan pasca-Covid di ekonomi terbesar kedua dunia itu goyah.

China secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman pada Selasa setelah pengurangan yang sama dalam kebijakan pinjaman jangka menengah minggu lalu untuk menopang pemulihan ekonomi yang goyah.

Wakil presiden senior Rystad Energy, Jorge Leon mengatakan pasar minyak sedang mengamati tanda-tanda lebih lanjut apakah ekonomi global akan meningkat.

"Banyak yang akan bergantung pada kinerja ekonomi China pada paruh kedua tahun ini dan keefektifan langkah-langkah stimulus negara yang baru-baru ini diumumkan, dan pada kemampuan AS dan Eropa untuk menghindari perlambatan ekonomi di tengah kenaikan suku bunga," tulis Leon dalam sebuah catatan penelitian seperti dilansir Antaranews.

Namun, throughput (tingkat pengolahan) kilang China naik pada Mei ke rekor tertinggi kedua, membantu meningkatkan keuntungan minggu lalu, dan perusahaan-perusahaan energi AS memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang berfungsi selama tujuh minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Juli 2020.

Meningkatnya ekspor minyak Iran juga membebani harga. Ekspor minyak mentah dan produksi minyak Iran telah mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023 meskipun ada sanksi AS, menurut konsultan, data pengiriman dan sumber yang dekat dengan masalah tersebut, menambah pasokan global ketika produsen lain membatasi produksi.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia bulan ini menyepakati kesepakatan produksi minyak baru dan produsen terbesar kelompok itu, Arab Saudi, juga berjanji untuk memangkas produksinya pada Juli.

"Sentimen di pasar minyak mentah, pedagang cukup bearish," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Bank.

"Tapi dari perspektif yang lebih luas, komunitas analis masih mencari defisit yang cukup signifikan dalam beberapa bulan mendatang.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya