• Kesenjangan kredit: Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja dan likuiditas merupakan kebutuhan yang lebih besar bagi usaha kecil daripada modal investasi. Meskipun akses ke keuangan menjadi penghalang terbesar ketiga bagi visi sukses pemilik usaha, separuh dari pemilik usaha di Indonesia mengatakan bahwa mereka "jarang" atau "tidak pernah" membutuhkan pinjaman. Usaha kecil ini mencocokkan pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya. Hal ini memperkuat dugaan bahwa mereka kekurangan modal kerja/likuiditas. Usaha kecil ini jarang mengambil risiko operasional atau peluang ekspansi/pertumbuhan yang dapat mengakibatkan arus kas bulanan yang negatif.
• Keamanan kerja: usaha kecil di Indonesia tampaknya menawarkan sedikit lebih banyak stabilitas pekerjaan bagi pekerja utama dibandingkan dengan usaha kecil di negara lain dalam studi ini. Namun, hanya setengah dari pekerja usaha kecil yang menerima gaji selama 8 bulan atau lebih dalam periode 10 bulanan; seperempatnya dari pekerja yang bekerja pada usaha yang sama selama kurang dari lima bulan dalam periode itu.
Secara umum, studi ini menyimpulkan bahwa stabilitas dan pertumbuhan menjadi prioritas bagi para pengusaha yang diwawancarai. Menurut penelitian ini, usaha kecil menghadapi volatilitas yang tinggi dalam pendapatan dan biaya mereka.
Mereka mencatat "kenaikan biaya dan masalah pasokan" sebagai hambatan utama untuk mencapai visi pertumbuhan dan stabilitas mereka.
Laporan yang dipaparkan hari ini The Indonesia Country Data Overview menjadi sebuah awal dari analisis dan temuan yang akan diberikan oleh studi ini secara keseluruhan.
Tim peneliti sedang bekerja untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut dan bekerja sama dengan mitra di sektor publik dan swasta untuk kepentingan usaha kecil di Indonesia.
Terakhir, hal ini memungkinkan perusahaan besar dan pemerintah untuk merancang atau meningkatkan produk dan program yang dapat meningkatkan kapasitas dan produktivitas usaha kecil.
Hal ini juga akan memungkinkan organisasi-organisasi untuk merancang produk layanan keuangan, termasuk layanan keuangan digital, yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan likuiditas dan investasi usaha kecil sehingga mereka dapat mengembangkan bisnis mereka dalam hal pendapatan, produktivitas, lapangan kerja, dan upah yang dibayarkan.
Penelitian kolaboratif ini menunjukkan komitmen FAI-NYU, MSC, CFIG, dan BMGF untuk memberikan wawasan komprehensif tentang sektor UMKM, terutama di Indonesia.