BEKASI - Bagi Anda yang kerja kantoran mungkin tidak menyangka jika omset penjualan tukang seblak yang Anda beli bisa mencapai ratusan juta Rupiah.
Ari Abdul Muksit tampaknya bisa dibilang seorang tukang seblak yang sukses sekarang ini. Bagaimana tidak, dari seblak ini, dia mengantongi omset sebesar Rp120 juta tiap bulan.
BACA JUGA:
Ari bercerita, merek seblak yang dia jual adalah Seblak Tasik 3 Putra. Nama merek seblak ini berasal dari usaha ini yang dia lakoni bersama kedua adik-adiknya yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sebelumnya, dia mengaku berjualan bakso selama enam tahun. Tetapi, jualan bakso ini berakhir pada tahun 2018 akhir, yakni pada saat pandemi.
"Karena kan saya jualan bakso di depan sekolah. Karena pandemi, sekolah libur kan. Jadi berhenti jualannya," kata dia disela-sela melayani pembeli di Bekasi saat ditemui di Bazar UMKM di BRI Kantor Cabang Bekasi.
BACA JUGA:
Kemudian, pada 2019, dirinya memulai berjualan seblak di pinggir jalan. Yakni lokasinya di dekat jembatan di Mustika Jaya, Bekasi Timur.
"Saya tahun 2011 ke Bekasi. Saya sudah gonta ganti jualan. Baru ketemu jualan seblak ini. Sebelumnya juga saya sempat jualan cilok," kata dia.
Hanya dalam tempo setahun berjualan seblak, pada 2020 di sudah pindah berjualan ke ruko. "Setahun kemudian, Alhamdulillah bisa pindah ke ruko," kata dia.
Setelah itu, usaha seblak ini terus membuat dia maju dan berkembang. Dia lalu ekspansi, dia mana dia kembali membeli satu ruko yang menempel dengan ruko yang sudah dia tempati.
"Dua tahun kemudian, jadi dua ruko. Dua ruko digabung jadi satu," ujar dia.
Saat ini, Ari sudah memiliki 7 cabang untuk berjualan seblak. Sementara untuk keryawan, dia mengaku sudah memiliki 12 orang untuk membantunya berjualan.
"Paling besar omzetnya yang di Zamrud, omsetnya bisa Rp50 juta sendiri," kata dia.
Seiring perkembangan teknologi, Ari juga menyediakan media pembayaran secara digital digerainya. Dia mengaku sudah menggunakan QRIS dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sejak dua tahun terakhir.
"Alhamdulillah pakai QRIS banyak juga," ucap dia.
Ada sejumlah manfaat yang Ari dapat dengan menggunakan sistem pemabayaran digital tersebut. Salah satunya adalah membantunya melakukan pengaturan keuangan dengan lebih baik.
"Terkontrol uang pembayaran yang masuk. Kalau yang masuk tunai bisa untuk belanja bahan lagi. Kalau yang masuk dari QRIS tinggal disimpan, untuk tabungan kita," kata dia.