JAKARTA - Harga emas tergelincir di akhir perdagangan Selasa. Hal ini pun menghentikan kenaikan dua sesi beruntun di tengah kekhawatiran pasar terhadap laju inflasi sehingga mendorong bank-bank sentral dunia menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange turun USD10 atau 0,52% menjadi USD1.923,80 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD1.940,30 dan terendah di USD1.919,80.
Departemen Perdagangan AS mencatat pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama yang diproduksi meningkat USD4,9 miliar atau 1,7% menjadi USD288,2 miliar pada Mei atau naik tiga bulan berturut-turut.
Kemudian indeks harga Rumah Nasional AS dari S&P CoreLogic Case-Shiller meningkat sebesar 0,5%% pada April berdasarkan penyesuaian musiman dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Data ekonomi yang dirilis tersebut juga menekan harga emas.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS melonjak 12,2% ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 763.000 unit pada Mei, level tertinggi sejak Februari 2022.
Indeks Kepercayaan Konsumen dari The Conference Board meningkat menjadi 109,7 pada Juni, naik dari 102,5 pada Mei. Investor juga sedang menunggu data inflasi utama AS yang akan dirilis pada Jumat (30/6/2023).
Secara keseluruhan, angka penjualan rumah dan kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa pembacaan inflasi yang dipantau Federal Reserve pada Jumat (30/6/2023) juga bisa datang lebih kuat dari yang diharapkan.