Holding Industri Tambang Percepat Hilirisasi Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Hana Wahyuti, Jurnalis
Senin 03 Juli 2023 13:32 WIB
Kendaraan Listrik (Foto: Freepik)
Share :

Pelanggan juga memiliki ekspektasi tersendiri terkait E2W, yaitu seputar keamanan, total biaya kepemilikan, serta kekhawatiran jarak tempuh mengemudi. Perihal keamanan, pelanggan memiliki kekhawatiran tentang keamanan kendaraan dalam beberapa kondisi, seperti saat banjir, kecelakaan, dan lainnya.

Pelanggan juga berekspektasi agar total biaya kepemilikan sepeda motor listrik perlu diturunkan lebih rendah dari motor dengan sistem pembakaran internal combustion engine (ICE). Selain itu, pelanggan juga khawatir dengan jarak tempuh sepeda motor listrik yang masih lebih rendah dari jarak tempuh motor ICE.

Untuk menjawab ekspektasi pelanggan tersebut, perlu adanya kepatuhan terhadap standar, inovasi model bisnis, serta infrastruktur E2W. Penting untuk memastikan semua komponen E2W telah sesuai dengan standar umum yang berlaku, seperti UNR136, SNI, ISO, dan lainnya.

Sebuah inovasi model bisnis tertentu juga bisa diterapkan, seperti menjual motor listrik tanpa baterai. Baterai yang digunakan nantinya berdasarkan sistem sewa.

Terkait infrastruktur E2W, perlu adanya standarisasi SPBKLU, SPKLU, serta baterai menjadi E2W terbuka dan terpadu ekosistem, sehingga pembangunan infrastruktur dapat dilakukan secara masif oleh para pelaku industri. Dengan infrastruktur yang memadai, jarak tempuh bukan lagi menjadi kendala.

Menurut Direktur Utama IBC Toto Nugroho, sejauh ini inisiatif layanan manajemen aset baterai telah dilakukan melalui dua kali MoU, yakni pada 23 Maret 2023 dan 12 Juni 2023. Langkah tersebut menghasilkan Battery Energy Swap Technology by IBC yang menjadi pengoperasian pertukaran baterai kendaraan roda 2 EV pertama yang dapat dioperasikan secara global.

“Beberapa kelebihannya, yaitu dapat mengurangi jangkauan dan kecemasan swap atau charging station, uang muka lebih rendah, meminimalkan investasi infrastruktur, kemudahan pengoperasian dan perawatan, serta manajemen big data dan integrasi sistem pembayaran.” ucapnya.

Sementara itu, kolaborasi antara Konsorsium BUMN China (Fulcrum), BUMN Indonesia, dan Swasta, menghasilkan Battery Asset Management Services (BAMS). BAMS merupakan platform ekosistem motor listrik terbuka dan terpadu yang menyediakan baterai, swapping & charging station, dan aplikasi yang bisa digunakan berbagai merek motor listrik, termasuk motor listrik konversi.

Adapun dalam kegiatan tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir juga meluncurkan Indonesia Incorporated (Inc) dengan peresmian kantor bersama BUMN. Kantor tersebut berada di salah satu bagian yang menyatu dengan Kantor BNI Cabang Hong Kong di Far East Finance Center, 16 Harcourt Rd, Admiralty, Hong Kong.

“Harapannya hadirnya Indonesia Incorporation ini mampu memantapkan posisi BUMN dalam persaingan global,” kata Erick Thohir.

Dia berpendapat, selama bertahun-tahun telah menyaksikan perkembangan BUMN yang begitu luar biasa, baik di pasar domestik maupun global. Oleh karena itu, BUMN diharapkan dapat memanfaatkan kekuatan dan kapabilitasnya agar kemitraan strategis dan investasi ke Indonesia semakin terbuka lebar.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya