Untuk menguji kestabilan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan kecepatan maksimal 350 km/jam, beberapa kali ada video yang menunjukkan uang koin Rp500 masih berdiri tegak meski kereta cepat melaju kencang.
Selain itu, para pejabat yang melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung merasa nyaman dan tidak terdengar suara keras.
Kereta cepat ini memiliki trayek sepanjang 142,3 kilometer dari Jakarta menuju Bandung dengan melewati empat stasiun di antaranya Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar.
Kereta cepat Jakarta-Bandung menggunakan kereta cepat generasi terbaru, yakni CR400AF.
CR400AF merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang.
CR400AF memiliki lebar 3,36 meter, tinggi 4,05 meter, dengan panjang kepala kereta 27,2 meter dan intermediate kereta 25 meter.
CR400AF akan menempuh jarak 142,3 kilometer Jakarta-Bandung dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung, hingga 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti di setiap stasiun.
Meski proyek ini molor dari target dan terjadi pembengkakan biaya, namun akhirnya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini mulanya diperkirakan menelan biaya Rp86,67 triliun. Tapi terjadi pembengkakan atau cost overrun (kelebihan biaya) menjadi sekira Rp114,24 triliun pada 2021.
Untuk izin operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan terbit paling lambat 1 Oktober 2023.
Dengan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung maka akan menjadi wajah baru transportasi Indonesia, apalagi sudah ada wacana akan dilanjutkan hingga Surabaya.
(Dani Jumadil Akhir)