Kemudian, sekitar 66,44% akan digunakan untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.
Serta, sekitar 8,55% akan digunakan untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor seperti komputer, printer, mesin fotocopy, meja dan kursi kerja, lemari arsip dan perabotan kantor lainya dari pihak ketiga.
Lalu, sekitar 1,97% dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, namun tidak terbatas untuk pembelian bahan habis pakai (consumable) dalam kegiatan operasional, seperti sewa kendaraan.
Carsurin dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode CRSN pada 10 Juli 2023 mendatang. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)